Suatu hari, kita bertemu
Bercengkrama dalam momen biasa
Lusa hari, kita bertemu lagi
Semakin mengakrabi satu sama lain.
Entah bagaimana,
Suatu hari lagi, kita dipertemukan.
Saling membantu di negeri awan dan kerikil
Aku yang di depan, dan kamu yang beringsut jadi pengikut
Lalu semua mengalir begitu saja
Aku senang.
Tapi angsa hitam, tak pernah berani menatap angsa putih lebih lama.
Angsa hitam tahu,
Ia hitam,
Ia buruk rupa,
Ia tidak pantas.
Maka angsa hitam memendam semuanya,
Biar angsa putih bertemu angsa putih lainnya, begitu pikirnya.
Entah bagaimana,
Aku, si angsa hitam, dipertemukan lagi
Si angsa putih kini, semakin menawan
Semakin tak berani lah si angsa hitam, meski hanya berucap 'apa kabar?'
Si angsa hitam pun berlari, karena tak bisa terbang.
Meninggalkan si angsa putih.
Meninggalkan semuanya.
Suatu ketika, si itik memberi tahu si angsa hitam,
Bahwa sebenarnya, si angsa putih pun,,,
Ah, terlambat sudah,
Jangkrik terlanjur berderik,
Kini,
Serahkan saja pada Tuhan
Yang Maha Tahu yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar