Atas nama cinta
Aku melanglang buana
Mengamati setiap rupa
Yang tertemukan oleh mata
Lalu aku bertemu kamu
Dilihat tak pernah jemu
Memancarkan pesona keindahan yang tak semu
Membuat hati mantap memilihmu
Tapi apa daya tangan belum cukup mengepal
Maaf raga berbulan harus menjemur terpal
Demi satu hari dimana ijab qabul harus dihapal
Ku harap kau menunggu di setiap senja sambil menyeduh teh susu kental
Dibulan nabi ismail hendak disembelih
Aku akan datang untuk dipilih
Oleh laki-laki tua yang selalu kau beri kasih
Dengan mu, aku siap mengarungi hidup saat suka maupun perih
Dan datanglah hari penantian itu
Dalam balutan kesederhanaan, kita saling bertatap dengan wajah tersipu
Disaksikan handai taulan dan para tamu
Bersuka cita separuh agama telah menjadi satu
Setahun kita hendak menjadi tiga
Tertawa berbicara untuk sebuah nama
Melangkah bersama mencari ilmu menjadi orang tua
Hati kita pun menjadi satu rasa
Dua, empat, enam, rumah berpustaka kita semakin ramai
Ramai dengan teriakan umi abi
Abi dan umi yang terus belajar mempraktikkan dan mengajarkan titahNya
Titah yang selalu diharap menjadi jalan kita berkumpul di surgaNya
Ya Alloh sang pemilik hati
Pencipta langit dan bumi
Dalam sepi aku bermunajat
Kabulkan aku punya hajat
Hablana min azwajina wa durriyatina qurrota a'yun. Waj'alna lilmuttaqina imama.
Amiin
Mess putra LAJ Jambi 20 des 2013
aamiin... :D
BalasHapus