Oke malam ini, saya putuskan untuk menulis saja. Sambil menunggu
seseorang disana, yang barangkali kesibukannya sudah mulai mereda, sehingga
sebentar mungkin saya bisa mendengar suaranya lagi. dan kali ini saya ingin
menulis tentang DKM Al Ijabah.
Dkm Al Ijabah adalah sebuah keluarga besar, teramat sangat
besar malah, yang melibatkan tidak hanya bapak ibu atau kakek nenek, tetapi
anak-anak kecil dari PAUD hingga SMA terlibat di DKM Al Ijabah. Tapi ada apa
dengan DKM Al Ijabah ini? Sehingga saya sangat berhutang budi pada semua orang
yang aktif di DKM Al Ijabah.
Jadi begini ceritanya. Kita mulai dengan mendengarkan
penuturan dari ayahanda mertua saya. Ayah Tono. Disuatu subuh, tepatnya ba'da
berjamaah subuh di mushola Al Ijabah, ayah Tono memberanikan diri maju di
hadapan jemaah subuh untuk menyampaikan pengumuman. Biasanya memang ba'da subuh
di mushola ini suka diisi kultum atau pengumuman. Ayah Tono, dengan nada
bicaranya yang selalu tenang dan kebapakan mulai berdeham sebentar lalu berucap
salam.
"Insya Allah hari ini, keluarga kami akan kedatangan
keluarga dari Garut, yang insya Allah akan meminang anak kita yang bernama
Nisa. Bagi bapak-bapak yang hari ini tidak sibuk, saya minta untuk kehadirannya
di rumah kami" kurang lebih begitulah redaksi pengumumannya, hehe. Saya kan
tidak hadir disitu, yah.
Lalu jamaah pun mulai riuh saling berkomentar, berucap
selamat, terharu, tidak percaya, juga mungkin ada yang kecewa, hehe. Maaf ya
pak, siapa cepat dia dapat. Tapi intinya, moment lamaran ini adalah moment
lamaran pertama sepanjang berdirinya perumahan pura bojonggede. Jadi setiap
orang yang aktif di DKM yang terletak di pura Bojonggede RW 21 ini merasa tanpa
diminta pun harus membantu ayah Tono mensukseskan hajat nya. Pernikahan si gadis
pertama di pura Bojonggede.
Maka tanpa diminta juga, setiap orang lanGsung berujar
menawarkan peran yang bisa dilakukan. Saya bagian catering, saya bagian peralatan,
saya bagian dekorasi panggung, saya bagian ini saya bagian itu. Semua merasa
terlibat. Erat sekali kekeluargaannya, membuat saya sedikit iri. Terhadap
kebaikan boleh kan kita iri?
Maka alangkah kagetnya saya ketika pertama kali datang
membawa keluarga besar saya ke rumah ayah tono.
"Ini kenapa ramai sekali? mau lamaran atau langsung
dinikahkan si?" komentar pertama saya saat bersalaman dengan belasan
bapak-bapak yang belum saya kenal. Belum lagi senyum penasaran dari ibu-ibunya
yang celingak celinguk mencari wajah sesiapa yang akan jadi pangeran dari anak
mereka, membuat saya makin bingung sekaligus sumringah. Saya bu saya, calon pangerannya, hehe
"Nisa adalah anak kami semua" ucap pak Nurdin dengan
tatapan mata teduhnya. Dan Alhamdulillah, lamaran kami diterima.
Nah sejak lamaran ini lah yang membuat saya berhutang budi
pada DKM Al Ijabah. Setiap akhir pekan mereka berkumpul di mushola Al Ijabah
untuk membicarakan kepanitian akad dan resepsi pernikahan kami. Urusan acara,
diambil alih oleh pak Gufron, urusan dekorasi diambil alih pak Hepi, urusan ini
urusan itu tanpa disuruh langsung diambil alih oleh semua anggota DKM. Saya yang
kondisinya tidak bisa membantu banyak karena harus berada di Jambi, hanya
membantu sebisanya dari jarak jauh.
Karena merasa anak sendiri, mereka melakukan persiapan
pernikahan pun merasa tanpa terbebani. Mereka secara profesional senang
melakukannya. Bahkan mereka sampai membuat proposal pernikahan segala coba. Ketotal-an
mereka dengan acara pernikahan ini semakin terlihat pada saat menunggu keluarga
saya datang dari Garut untuk akad esok harinya. Mereka rela untuk begadang
hingga jam 2 pagi hanya karena takut keluarga kami nyasar. Ya Allah, hanya
Engkau yang bisa membalas kebaikan mereka.
Al Ijabah team
Jadi melalui tulisan ini, saya ingin sekali berterima kasih
kepada kalian, DKM Al Ijabah. Sungguh saya ingin menjadi bagian dari kalian,
para pencari ilmu, para ahli ibadah, para manusia yang peduli dengan
tetangganya, dengan sekitarnya, dengan lingkungannya. Semoga jerih payah kalian
membantu persiapan pernikahan kami, Allah balas dengan berlipat pahala tidak
hanya di dunia tetapi juga di akhirat kelak. Dan kalau boleh, saya ingin
merepotkan kalian sekali lagi. hehe. Tolong ajari saya dan Nisa, cara membina
rumah tangga yang baik, yang bisa menyeimbangkan ibadah dan keduniawian. Kami harus
belajar banyak dari kalian.
Alhamdulillah.
Sila kunjungi alijabah.com untuk mengenal mereka lebih
dekat.
Mess Putra LAJ Jambi, 21 Sep 2014
Makasih ya sayang :*
BalasHapusMakasih buat?
Hapus