Laman

Senin, 22 September 2014

Al Ijabah emang keren sekali





Oke malam ini, saya putuskan untuk menulis saja. Sambil menunggu seseorang disana, yang barangkali kesibukannya sudah mulai mereda, sehingga sebentar mungkin saya bisa mendengar suaranya lagi. dan kali ini saya ingin menulis tentang DKM Al Ijabah.

Dkm Al Ijabah adalah sebuah keluarga besar, teramat sangat besar malah, yang melibatkan tidak hanya bapak ibu atau kakek nenek, tetapi anak-anak kecil dari PAUD hingga SMA terlibat di DKM Al Ijabah. Tapi ada apa dengan DKM Al Ijabah ini? Sehingga saya sangat berhutang budi pada semua orang yang aktif di DKM Al Ijabah.

Jadi begini ceritanya. Kita mulai dengan mendengarkan penuturan dari ayahanda mertua saya. Ayah Tono. Disuatu subuh, tepatnya ba'da berjamaah subuh di mushola Al Ijabah, ayah Tono memberanikan diri maju di hadapan jemaah subuh untuk menyampaikan pengumuman. Biasanya memang ba'da subuh di mushola ini suka diisi kultum atau pengumuman. Ayah Tono, dengan nada bicaranya yang selalu tenang dan kebapakan mulai berdeham sebentar lalu berucap salam.
"Insya Allah hari ini, keluarga kami akan kedatangan keluarga dari Garut, yang insya Allah akan meminang anak kita yang bernama Nisa. Bagi bapak-bapak yang hari ini tidak sibuk, saya minta untuk kehadirannya di rumah kami" kurang lebih begitulah redaksi pengumumannya, hehe. Saya kan tidak hadir disitu, yah.

Lalu jamaah pun mulai riuh saling berkomentar, berucap selamat, terharu, tidak percaya, juga mungkin ada yang kecewa, hehe. Maaf ya pak, siapa cepat dia dapat. Tapi intinya, moment lamaran ini adalah moment lamaran pertama sepanjang berdirinya perumahan pura bojonggede. Jadi setiap orang yang aktif di DKM yang terletak di pura Bojonggede RW 21 ini merasa tanpa diminta pun harus membantu ayah Tono mensukseskan hajat nya. Pernikahan si gadis pertama di pura Bojonggede.

Maka tanpa diminta juga, setiap orang lanGsung berujar menawarkan peran yang bisa dilakukan. Saya bagian catering, saya bagian peralatan, saya bagian dekorasi panggung, saya bagian ini saya bagian itu. Semua merasa terlibat. Erat sekali kekeluargaannya, membuat saya sedikit iri. Terhadap kebaikan boleh kan kita iri?

Maka alangkah kagetnya saya ketika pertama kali datang membawa keluarga besar saya ke rumah ayah tono.
"Ini kenapa ramai sekali? mau lamaran atau langsung dinikahkan si?" komentar pertama saya saat bersalaman dengan belasan bapak-bapak yang belum saya kenal. Belum lagi senyum penasaran dari ibu-ibunya yang celingak celinguk mencari wajah sesiapa yang akan jadi pangeran dari anak mereka, membuat saya makin bingung sekaligus sumringah. Saya bu saya, calon pangerannya, hehe
"Nisa adalah anak kami semua" ucap pak Nurdin dengan tatapan mata teduhnya. Dan Alhamdulillah, lamaran kami diterima.

Nah sejak lamaran ini lah yang membuat saya berhutang budi pada DKM Al Ijabah. Setiap akhir pekan mereka berkumpul di mushola Al Ijabah untuk membicarakan kepanitian akad dan resepsi pernikahan kami. Urusan acara, diambil alih oleh pak Gufron, urusan dekorasi diambil alih pak Hepi, urusan ini urusan itu tanpa disuruh langsung diambil alih oleh semua anggota DKM. Saya yang kondisinya tidak bisa membantu banyak karena harus berada di Jambi, hanya membantu sebisanya dari jarak jauh.

Karena merasa anak sendiri, mereka melakukan persiapan pernikahan pun merasa tanpa terbebani. Mereka secara profesional senang melakukannya. Bahkan mereka sampai membuat proposal pernikahan segala coba. Ketotal-an mereka dengan acara pernikahan ini semakin terlihat pada saat menunggu keluarga saya datang dari Garut untuk akad esok harinya. Mereka rela untuk begadang hingga jam 2 pagi hanya karena takut keluarga kami nyasar. Ya Allah, hanya Engkau yang bisa membalas kebaikan mereka.
Al Ijabah team

Jadi melalui tulisan ini, saya ingin sekali berterima kasih kepada kalian, DKM Al Ijabah. Sungguh saya ingin menjadi bagian dari kalian, para pencari ilmu, para ahli ibadah, para manusia yang peduli dengan tetangganya, dengan sekitarnya, dengan lingkungannya. Semoga jerih payah kalian membantu persiapan pernikahan kami, Allah balas dengan berlipat pahala tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat kelak. Dan kalau boleh, saya ingin merepotkan kalian sekali lagi. hehe. Tolong ajari saya dan Nisa, cara membina rumah tangga yang baik, yang bisa menyeimbangkan ibadah dan keduniawian. Kami harus belajar banyak dari kalian.
Alhamdulillah.
Sila kunjungi alijabah.com untuk mengenal mereka lebih dekat.

Mess Putra LAJ Jambi, 21 Sep 2014

2 komentar: