“Mereka
memang berbeda dengan saya” Kata-kata ini mengalir tertulis begitu saja dari
hati yang tersiram gundah bercampur kecewa,sedih bergandeng putus asa, bahagia
berteman bangga. Semua menyatu dalam rasa yang terangkai padu. Sesaat setelah
terlihat ” gambar diri” berjejer lirih, berbaris rapih, di setiap lembar halaman
yang terbuka.
Gundah
bercampur kecewa....... Gundah akan kekosongan hati, kecewa akan kebodohan
diri. Besarnya keangkuhan hati mengalahkan rasa
syukur pada Sang Illahi.
Sedih
bergandeng putus asa.....Sedih disaat
sepi , diikuti keputus asaan yang mengkerdilkan diri.
Dan
sekali lagi, kesombongan diri mengalahkan rasa syukur pada Sang Illahi
Mungkin
diri ini belum tahu Ikhlas itu apa, siapa dan bagaimana. Mungkin belum paham
betul makna inti dari Syukur. Dan belum
mengerti arti Iikhlasterhadap kelapangan hati. Disaat itu dirimu datang kawan,
membawa warna dari hitam putihnya dunia. Memberi koordinat pasti dari jutaan
titik di muka bumi. Berjalan sejajar satu sama lain, tak ada yang berjalan
tertinggal di belakang dan tak ada yang angkuh berjalan di depan melupakan yang
dibelakang. Bersama dalam kubang nya lumpur menuju jernihnya kebersamaan.
Walau
kadang terasa berat di tengah jalan namun dengan niat baik kita ,rasa gundah
bercampur kecewa, sedih bergandeng putus asa dapat berubah menjadi manisnya
bahagia berteman bangga. Bahagia berjuang bersama, bangga menjadi bagian dari kalian, kawan........
dari seorang kawan
02.35 Jumat 22 April 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar